Khitobah atau Muhadhoroh slah satu aspek terpenting di dalam pondok pesantren. Ketika santri pulang, hal yang biasa dimintai oleh masyarakat adalha kemampua berbicara di depan khalayak ramai. Kemampuan ini bukan merupakan bakat akan tetapi lebih condong ke arah seberapa seseorang banyak berlatih dan mencoba.
Bahkan seorang Soekarno, sang singa podium mengisi masa kecil dan remajanya dengan berlatih orasi. Seperti pedang, semakin diasah semakin tajam, kemampuannya berorasi juga makin gemilang hingga puncaknya bisa menggerakkan jutaan rakyat Indonesia. Sebut juga bung Tomo dan masih banyak pahlawan yang terkenal orasinya.
Oleh karena itu MBS lewat kepanjangan tangannya, IPM terus mencoba untuk meningkatkan skill santri di bidang ini. Rabu malam, 18 Januari 2017 Muhammad Izzul fikri Noor, selaku ketua bidang PIP ( Pengkajian Ilmu Pengetahuaan) di bantu para staffnya mensosialisasikan sistem baru khitobah.
Sistm baru ini diharapkan bisa menutupi kekurangan sistem khitobah yang lama. Dalam sosialisasi ini bisa ditarik 3 garis besar yakni pembagian kelompok, penanggu jawab, dan penilaian.
Nah nantinya setiap ruangan ( yang akan lebih sering disebut gurfah di artikel ini) diisi oleh 3 kelompok/ firqoh yang mana setiap firqoh berisi 7-9 orang. Nantinya 2 firqoh akan bertugas. Dimana firqoh pertama menjadi mutakallim atau yang mengisi acara yang terdiri dari 1 orang MC, 2 orang qori' dan sisanya akan menjadi mutakallim atau penyampai khutbah, Firqoh lainnya akan menjadi firqoh dekorasi dan firqoh sisanya menjadi audience. Penugasan firqoh akan diganti tia minggunya .
Dan setiap gurfah diisi oelh 5 mudabbir. Yang akan menjadi ketua gurfah, sekertaris gurfah dan penanggung jawab firqoh. Ketua gurfah bertanggung jawab penuh terhadap jalannya khitubah, dan memberi penilaian kepada setiap mutakallim. Sekertaris gurfah akan mengurusi semua administrasi gurfah serta mengambil dan mengembalikan data administrasi firqoh . Penanggung jawab firqooh akan melatih dan memilih anggota firqoh yang akan maju menjadi mutakallim, MC ataupun qori'.
Setelah mutakalllim menyampaikan pidatonya , ketua gurfah akan memberi nilai terhadap apa yang telah ia sampaika dalam pidatonya. Penilaian dibagi menjadi 2 aspek yaitu teks dan praktek. Dimana aspek praktek mengandung peguasaan materi, suara, mimik, dan gestur. Dan nilai- nilai nanti akan dilampirkan dirapot ataupun dilaporkan orang tua
Bahkan seorang Soekarno, sang singa podium mengisi masa kecil dan remajanya dengan berlatih orasi. Seperti pedang, semakin diasah semakin tajam, kemampuannya berorasi juga makin gemilang hingga puncaknya bisa menggerakkan jutaan rakyat Indonesia. Sebut juga bung Tomo dan masih banyak pahlawan yang terkenal orasinya.
Oleh karena itu MBS lewat kepanjangan tangannya, IPM terus mencoba untuk meningkatkan skill santri di bidang ini. Rabu malam, 18 Januari 2017 Muhammad Izzul fikri Noor, selaku ketua bidang PIP ( Pengkajian Ilmu Pengetahuaan) di bantu para staffnya mensosialisasikan sistem baru khitobah.
Sistm baru ini diharapkan bisa menutupi kekurangan sistem khitobah yang lama. Dalam sosialisasi ini bisa ditarik 3 garis besar yakni pembagian kelompok, penanggu jawab, dan penilaian.
Nah nantinya setiap ruangan ( yang akan lebih sering disebut gurfah di artikel ini) diisi oleh 3 kelompok/ firqoh yang mana setiap firqoh berisi 7-9 orang. Nantinya 2 firqoh akan bertugas. Dimana firqoh pertama menjadi mutakallim atau yang mengisi acara yang terdiri dari 1 orang MC, 2 orang qori' dan sisanya akan menjadi mutakallim atau penyampai khutbah, Firqoh lainnya akan menjadi firqoh dekorasi dan firqoh sisanya menjadi audience. Penugasan firqoh akan diganti tia minggunya .
Dan setiap gurfah diisi oelh 5 mudabbir. Yang akan menjadi ketua gurfah, sekertaris gurfah dan penanggung jawab firqoh. Ketua gurfah bertanggung jawab penuh terhadap jalannya khitubah, dan memberi penilaian kepada setiap mutakallim. Sekertaris gurfah akan mengurusi semua administrasi gurfah serta mengambil dan mengembalikan data administrasi firqoh . Penanggung jawab firqooh akan melatih dan memilih anggota firqoh yang akan maju menjadi mutakallim, MC ataupun qori'.
Setelah mutakalllim menyampaikan pidatonya , ketua gurfah akan memberi nilai terhadap apa yang telah ia sampaika dalam pidatonya. Penilaian dibagi menjadi 2 aspek yaitu teks dan praktek. Dimana aspek praktek mengandung peguasaan materi, suara, mimik, dan gestur. Dan nilai- nilai nanti akan dilampirkan dirapot ataupun dilaporkan orang tua
0 thoughts on “Sosialisasi Sistem Khitobah Baru”