F PR IPM MBS Putra Yogyakarta: Drama Bahasa Arab
Khazanah
Search

Drama Bahasa Arab


Para pemain drama bersama Ketua Bagian Bahasa Pusat ( Abid)

Demi berjalannya bahasa Arab dan Inggris berjalan dengan lancar di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, terkhusus Bagian Bahasa Pusat mengadakan drama sebagai ajang percontohan bagi para santri MBS putra. Dengan harapan para santri dapat menggunakan bahasa Arab dengan fasih, lancar, dan sesuai dengan kaidah Nahwu,dan Shorof.

Para pemain drama ditunjuk langsung oleh Bagian Bahasa Pusat yang terdiri dari 8 orang dari kelas 10 dan tinggal di Plempoh. Mereka dilatih langsung oleh Muhammad Fajar Shidiq Ramadhan, selaku penanggung jawab drama bahasa  Arab selama beberapa hari yang intensif sehingga dapat menampilkan drama yang maksimal shingga dapat menghibur para audience.

Yang mana ceritanya  diambil langsung dari salah satu Hadist rasulullah SAW :
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ حَدَّثَهُ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: ” إِنَّ ثَلَاثَةً فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ: أَبْرَصَ، وَأَقْرَعَ، وَأَعْمَى، فَأَرَادَ اللهُ أَنْ يَبْتَلِيَهُمْ، فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ مَلَكًا، فَأَتَى [ص:2276] الْأَبْرَصَ، فَقَالَ: أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: لَوْنٌ حَسَنٌ، وَجِلْدٌ حَسَنٌ، وَيَذْهَبُ عَنِّي الَّذِي قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ، قَالَ: فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ عَنْهُ قَذَرُهُ، وَأُعْطِيَ لَوْنًا حَسَنًا وَجِلْدًا حَسَنًا، قَالَ: فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: الْإِبِلُ – أَوْ قَالَ الْبَقَرُ، شَكَّ إِسْحَاقُ – إِلَّا أَنَّ الْأَبْرَصَ، أَوِ الْأَقْرَعَ، قَالَ أَحَدُهُمَا: الْإِبِلُ، وَقَالَ الْآخَرُ: الْبَقَرُ، قَالَ: فَأُعْطِيَ نَاقَةً عُشَرَاءَ، فَقَالَ: بَارَكَ اللهُ لَكَ فِيهَا، قَالَ: فَأَتَى الْأَقْرَعَ، فَقَالَ: أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: شَعَرٌ حَسَنٌ وَيَذْهَبُ عَنِّي هَذَا الَّذِي قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ، قَالَ: فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ عَنْهُ، وَأُعْطِيَ شَعَرًا حَسَنًا، قَالَ: فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: الْبَقَرُ، فَأُعْطِيَ بَقَرَةً حَامِلًا، فَقَالَ: بَارَكَ اللهُ لَكَ فِيهَا، قَالَ: فَأَتَى الْأَعْمَى، فَقَالَ: أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: أَنْ يَرُدَّ اللهُ إِلَيَّ بَصَرِي، فَأُبْصِرَ بِهِ النَّاسَ، قَالَ: فَمَسَحَهُ فَرَدَّ اللهُ إِلَيْهِ بَصَرَهُ، قَالَ: فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: الْغَنَمُ، فَأُعْطِيَ شَاةً وَالِدًا، فَأُنْتِجَ هَذَانِ وَوَلَّدَ هَذَا، قَالَ: فَكَانَ لِهَذَا وَادٍ مِنَ الْإِبِلِ، وَلِهَذَا وَادٍ مِنَ الْبَقَرِ، وَلِهَذَا وَادٍ مِنَ الْغَنَمِ، قَالَ: ثُمَّ إِنَّهُ أَتَى الْأَبْرَصَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ، فَقَالَ: رَجُلٌ مِسْكِينٌ، قَدِ انْقَطَعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي، فَلَا بَلَاغَ لِي الْيَوْمَ إِلَّا بِاللهِ ثُمَّ بِكَ، أَسْأَلُكَ بِالَّذِي أَعْطَاكَ اللَّوْنَ الْحَسَنَ، وَالْجِلْدَ الْحَسَنَ، وَالْمَالَ بَعِيرًا، أَتَبَلَّغُ عَلَيْهِ فِي سَفَرِي، فَقَالَ: الْحُقُوقُ كَثِيرَةٌ، فَقَالَ لَهُ: كَأَنِّي أَعْرِفُكَ، أَلَمْ تَكُنْ أَبْرَصَ يَقْذَرُكَ النَّاسُ؟ فَقِيرًا فَأَعْطَاكَ اللهُ؟ فَقَالَ: إِنَّمَا وَرِثْتُ هَذَا الْمَالَ كَابِرًا عَنْ كَابِرٍ، فَقَالَ: إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا، فَصَيَّرَكَ اللهُ إِلَى مَا كُنْتَ، قَالَ: وَأَتَى الْأَقْرَعَ فِي صُورَتِهِ، فَقَالَ لَهُ مِثْلَ مَا قَالَ لِهَذَا، وَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَ مَا رَدَّ عَلَى هَذَا، فَقَالَ: إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللهُ إِلَى مَا كُنْتَ، قَالَ: وَأَتَى الْأَعْمَى فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ، فَقَالَ: رَجُلٌ مِسْكِينٌ وَابْنُ سَبِيلٍ، انْقَطَعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي، فَلَا بَلَاغَ لِي الْيَوْمَ إِلَّا بِاللهِ، ثُمَّ بِكَ، أَسْأَلُكَ بِالَّذِي رَدَّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ، شَاةً أَتَبَلَّغُ بِهَا فِي سَفَرِي، فَقَالَ: قَدْ كُنْتُ أَعْمَى فَرَدَّ اللهُ إِلَيَّ بَصَرِي، فَخُذْ مَا شِئْتَ، وَدَعْ مَا شِئْتَ، فَوَاللهِ لَا أَجْهَدُكَ الْيَوْمَ شَيْئًا أَخَذْتَهُ لِلَّهِ، فَقَالَ: أَمْسِكْ مَالَكَ، فَإِنَّمَا ابْتُلِيتُمْ، فَقَدْ رُضِيَ عَنْكَ وَسُخِطَ عَلَى صَاحِبَيْكَ
Abu Hurairah mendengarkan Nabi s.a.w. bercerita: Ada tiga orang pada masa Bani Israil; si belang, si botak dan si buta. Allah berkehendak mencoba pada ketiganya. Maka Allah mengutus seorang malaikat kepada mereka bertiga.
Sang malaikat datang pada si belang dan berkata:
“Apakah yang bisa menyenangkanmu?”
Si belang menjawab: “Warna dan kulit yang bagus, dan hilangnya dariku yang manusia jijik kepadaku”.

Maka malaikat mengusap si belang dan seketika hilanglah yang menjijikan darinya. Dan ia diberi kulit dan warna yang bagus.
Malaikat kembali bertanya: “Harta apakah yang paling engkau sukai?”
Si belang menjawab: “Onta”.
Maka si belang diberi onta hamil sepuluh bulan. Dan malaikat mendoakannya: “Semoga Allah memberi barokah kepadamu”.
Sang malaikat datang pada si botak dan berkata:
“Apakah yang bisa menyenangkanmu?”
Si botak menjawab: “Rambut yang bagus, dan hilangnya dariku yang manusia jijik kepadaku”.
Maka malaikat mengusap si botak dan seketika hilanglah botak darinya. Dan ia diberi rambut yang bagus.
Malaikat kembali bertanya: “Harta apakah yang paling engkau sukai?”
Si botak menjawab: “Sapi”.
Maka si botak diberi sapi hamil. Dan malaikat mendoakannya: “Semoga Allah memberi barokah kepadamu”.
Sang malaikat datang pada si buta dan berkata:
“Apakah yang bisa menyenangkanmu?”
Si buta menjawab: “Bahwa Allah mengembalikan penglihatanku sehingga aku bisa melihat manusia”.
Maka malaikat mengusap si buta dan seketika Allah mengembalikan penglihatannya.
Malaikat kembali bertanya: “Harta apakah yang paling engkau sukai?”
Si buta menjawab: “Kambing”.
Maka si buta diberi kambing hamil.
Maka beranak pinak ternak mereka. Ketika itu jurang penuh dengan onta, dan jurang itu penuh dengan sapi, dan jurang itu penuh dengan kambing.
Kemudian sang malaikat mendatangi mantan si belang dengan menjelma sebagai orang belang yang miskin. Malaikat berkata:
“Aku seorang laki laki pengembara yang miskin. Aku telah kehabisan bekal dalam perjalanannku. Maka aku tidak akan bisa kembali kecuali dengan pertolongan Allah melalui bantuanmu. Aku mohon kepadamu, demi Allah yang memberikan padamu berupa warna kulit bagus dan harta, satu ekor onta agar aku dapat melanjutkan perjalanan.”
Mantan si belang menjawab: “Yang engkau minta itu banyak sekali”.
Malaikat berkata pada “si belang”: “Sepertinya aku mengenalmu. Bukankah engkau dulu si belang yang menjijikan manusia? Dan engkau orang miskin yang diberi oleh Allah?”
“Si belang” menjawab: “Hartaku ini adalah warisan dari orang tuaku dan dari kakekku”.
Malaikat berkata: “Apabila engkau berdusta semoga Allah mengembalikanmu seperti semula”.
Kemudian sang malaikat mendatangi mantan si botak dengan menjelma sebagai orang botak yang miskin. Malaikat berkata pada “si botak” sebagaimana berkata pada “si belang”. Dan “si botak” menjawab seperti yang dikatakan oleh si belang.
Maka malaikat berkata: “Sesungguhnya engkau telah berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti sedia kala”.
Kemudian sang malaikat mendatangi mantan si buta dengan menjelma sebagai orang buta yang miskin. Malaikat berkata:
“Aku seorang laki laki pengembara yang miskin. Aku telah kehabisan bekal dalam perjalanannku. Maka aku tidak akan bisa kembali kecuali dengan pertolongan Allah melalui bantuanmu. Aku mohon kepadamu, demi Allah yang telah memulihkan penglihatanmu, satu ekor kambing agar aku dapat melanjutkan perjalanan”.
“Si buta” berkata: “Dulu aku buta dan Allah memulihkan penglihatanku. Maka ambilah apa-apa yang engkau kehendaki, dan tinggalkan sesuka hatimu. Maka demi Allah ambillah sampai Allah tidak memayahkan hari-harimu”.
Sang Malaikat menjawab: “Tahanlah hartamu, sesungguhnya engkau hanya diuji, engkau telah diridhoi sedangkan dua sahabatmu dimurkai”.
Harapannya para santri tidak hanya mendapat contoh dalam penggunaan bahasa Arab, tapi juga dapat mengambil hikmah dari apa yang telah di hadistkanRasulullah SAW.
Demikianlah kisah ini, Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya, dan kita pun senantiasa diuji oleh-Nya. Dalam kisah tadi, ada dua hal yang menjadi bahan ujian, yaitu kesehatan, penampilan fisik, dan harta. Mudah-mudahan kita adalah yang orang yang lulus ujian sebagaimana si Buta. Jika kita ingin seperti si Buta, maka kita harus berusaha menjadi bagian dari orang-orang yang bersyukur dan senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah (muraqabatullah).



nanomag

PR IPM MBS Putra Yogyakarta adalah salah satu Pimpinan Ranting dari salah satu organisasi otonom dari Muhammadiyah yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah. PR IPM MBS Putra Yogyakarta berperan aktif dalam mengatur aktivitas santri di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Putra Yogyakarta


0 thoughts on “Drama Bahasa Arab